Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama sepertinya terinspirasi dengan sikap pendampingnya, Djarot Saiful Hidayat. Sebab politisi PDI Perjuangan itu memutuskan untuk menghampiri warga yang melakukan penolakan.
Walaupun tidak mengetahui maksud tujuan dari Djarot melakukan itu, Basuki atau akrab disapa Ahok ini tetap akan melakukannya.
"Makanya
kita test lagi aja. Ni hari ini kita mau turun lagi, kita mau lihat
misalnya ada yang mau protes, yang protes kita mau tanyain orang asli
apa bukan," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat,
Selasa (15/11).
Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak dapat
memprediksi reaksi apa yang akan terjadi pada dirinya. Sebab kemarin,
warga yang menolak Djarot kabur saat dimintai kartu identitasnya.
"Saya nggak tahu, kan belum gesekan," terangnya.
Sebelumnya,
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendapatkan
penolakan saat akan melakukan kampanye di Jalan Karanganyar, Pasar Baru,
Jakarta Pusat. Anehnya, orang yang tengah melakukan pengadangan
tersebut lari saat ditanya alamat mereka.
Djarot seakan tidak
peduli dengan adanya penolakan tersebut. Bahkan dia meminta tanggapan
warga bagaimana jika dirinya meninjau kawasan mereka.
"Eh, Anda semua, boleh tidak saya masuk sini?" tanya Djarot kepada warga, Senin (14/11).
"Boleh!" jawab warga.
Kemudian
mantan Wali Kota Blitar ini menghampiri orang yang melakukan penolakan.
Dia menanyakan mereka tinggal di mana untuk mengetahui apakah warga
asli kawasan tersebut atau bukan.
"Masyarakat mana? RT berapa? RW
berapa? Saya bisa menuntut Anda karena Anda menghalang-halangi saya.
Sampeyan siapa namanya?" tegasnya.
Kemudian pria itu mengaku
bernama, Aris. Djarot menanyakan alamat Aris. Saat dimintai menunjukkan
rumahnya, si pengadang malah kabur. Pengadangan massa terhadap Djarot di
Pasar Baru terjadi di Jalan F.
BESTPROFIT
No comments:
Post a Comment