Wednesday, February 11, 2015

Bursa AS Kembali Menguat Jika Negosiasi Utang Yunani Tuntas



BESTPROFIT - Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada hari Selasa (10/2) setelah adanya penyelesaian negosiasi utang Yunani yang diharapkan mampu menghasilkan stabilisasi bagi ekonomi Eropa. Selain itu, Apple berhasil membantu mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq dimana Apple adalah perusahaan pertama yang bernilai lebih dari US$ 700 miliar.

Seperti dilansir Reuters, saham Apple Inc ditutup menguat sebesar 1,9 persen ke angka US$ 122,02 setelah perusahaan melakukan penilaian terhadap surat-surat berharganya dengan denominasi mata uang Swiss franc.

Sektor utilities di indeks S&P 500 merupakan sektor dengan nilai penguatan tertinggi setelah mengalami pelemahan pada hari sebelumnya. Sementara itu, sektor energi mengalami kerugian seiring anjloknya kembali harga minyak dunia.

Komisi Eropa mengatakan bahwa tidak ada proposal formal terkait penyelesaian utang Yunani, meskipun memang terdapat pembicaraan intensif menjelang pertemuan menteri-menteri keuangan dan pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia.

Nilai indeks Dow Jones industrial meningkat sebesar 139,55 poin atau 0,79 persen ke angka 17.868,76. Indeks S&P 500 bertambah 21,85 poin atau 1,07 persen ke angka 2.068,59. Sedangkan indeks Nasdaq Composite bertambah 61,63 poin atau 1,3 persen ke angka 4.787,65.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa pembukaan lapangan kerja meningkat sebanyak 5,03 juta pada bulan Desember, dimana angka ini merupakan level tertinggi sejak Januari 2001. Sebaliknya, Halliburton mengatakan bahwa perusahaan akan merumahkan 6 ribu pekerjanya akibat melemahnya harga minyak dunia.

Penurunan harga minyak dunia di empat sesi awal mendorong indeks energi turun sebanyak 1,9 persen sebelum ditutup melemah 0,2 persen. Harga minyak mentah AS ditutup melemah sebesar lima persen setelah International Energy Agency mengingatkan adanya aksi jual yang meningkat seiring persediaan minyak bertambah.

Sebanyak 6,5 miliar saham diperdagangkan pada sesi kemarin. Angka ini di bawah angka rata-rata perdagangan selama lima sesi terakhir dimana sebanyak 7,5 miliar saham berpindah tangan menurut BATS Global Markets.