Sejumlah perusahaan perkebunan di Australia mengecam penggunaan
pekerja ilegal menyusul penggerebekan di sejumlah perkebunan di
pinggiran Melbourne pekan lalu. Pekerja ilegal yang ditahan berasal dari
Indonesia, Malaysia, Kamboja dan Thailand.
Mereka digerebek di perkebunan di daerah Koo Wee Rup di pinggiran Melbourne pada Jumat (2/12/2016).
Australian
Border Force (ABF) menemukan 61 warga negara asing yang bekerja secara
ilegal di perkebunan asparagus Vizzarri Farms, yang memasok produknya ke
supermaket utama di Australia seperti Coles dan Woolworths.
Petugas-petugas
ABF turun ke lapangan dengan dukungan anggota Australian Federal Police
dan Fair Work Ombudsman. Para pekerja tersebut langsung dibawa ke
penampungan Melbourne Immigration Transit Accommodation.
Aksi
pihak berwenang itu merupakan bagian dari satgas Taskforce Cadena, yang
menyasar praktek eksploitasi pekerja oleh perusahaan penyalur dan para
pemilik usaha.
Petugas ABF juga menyita lebih dari 400 ribu dollar
(sekitar Rp 4 miliar) yang ditemukan di dua brankas tersembunyi di
balik dinding rahasia di tempat yang disebut "penyalur tenaga kerja".
Tak
lama setelah penggerebekan, organisasi industri sayur AUSVEG merilis
pernyataan yang mengecam keras segala bentuk perlakuan semena-mena atau
pembayaran upah di bawah ketentuan yang dialami pekerja dalam industri
tersebut.
Juru bicara AUSVEG Shaun Lindhe mengatakan, pihak penyalur tenaga kerja harus direformasi agar lebih bertanggung jawab.
"Perusahaan
penyalur tenaga kerja yang kejam yang dengan sadar memperlakukan
pekerja secara semena-mena dalam industri sayur harus bertanggung
jawab," katanya.
Lindhe mengatakan AUSVEG mendukung "semua petani yang menjalankan bisnisnya menurut ketentuan hukum".
Dia menambahkan, industri ini perlu memastikan "perlakuan pekerja secara semena-mena perlu diakhiri".
Victorian Farmers Federation (VFF) juga mengecam tindakan perkebunan Vizzarri Farms.
Namun
Ketua VFF David Jochinke mengatakan, munculnya operator perkebunan yang
tidak bermoral merupakan cerminan dari persoalan besar yang dialami
pemilik usaha pertanian.
Menurut dia isu pekerja ilegal, dibayar
di bawah ketentuan serta diperlakukan semena-mena, itu muncul dalam
lingkungan yang dipicu oleh tekanan keuangan dan perdebatan politik
seperti pajak backpacker. BESTPROFIT
No comments:
Post a Comment