Thursday, October 20, 2016

Rakyat Amerika malah takut kalau Trump kalah, ini sebabnya

Sebagian rakyat Amerika Serikat tentu senang jika kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump kalah dalam pemilu 8 November mendatang. Namun sebagian lagi justru takut jika pria 70 tahun itu kalah.

Trump sudah berulang kali mengatakan dalam pidato-pidato kampanyenya, pemilu presiden nanti akan bisa dicurangi. Dengan begitu sesungguhnya dia memberikan semacam ancaman bahwa pendukungnya akan melancarkan serangan balik jika kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton menang.

Hal ini juga bisa dikatakan sebuah fenomena di mana seorang calon presiden sudah menuding pemilu nanti bakal dicurangi bahkan sebelum rakyat memilih. Padahal pemilu presiden di Amerika Serikat menerapkan sistem desentralisasi, artinya tidak terpusat, dengan demikian kemungkinan hasil perhitungan suara akan dicurangi cukup kecil.

Sang Raja Properti itu menyerukan kepada pendukungnya untuk mengawasi tempat pemungutan suara pada hari pemilihan nanti.

"Trump sedang bermain api dan selama ini dia sudah bermain api sejak lama. Kini permainan itu makin memuncak," ujar Matt Dallek, profesor politik dari Universitas George Washington, seperti dikutip the Times of Israel, Rabu (19/10).

Kekerasan memang belum tentu jadi akhir dari segalanya, tapi di negara dengan jumlah senjata api lebih banyak ketimbang warganya, bukan tidak mungkin para pendukung Trump mengambil jalan pintas yang bisa menimbulkan tragedi.

Kampanye Trump yang berapi-api selama ini cukup menarik minat warga kelas menengah yang frustrasi dan orang kulit putih yang kurang berpendidikan. Dalam kampanyenya Trump sering menyerang warga imigran, muslim, kelompok minoritas lainnya. Best Profit

No comments:

Post a Comment