Wednesday, October 5, 2016

Beda sikap parpol pendukung, Ruhut mau jadi jurkam Ahok

Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul memilih berseberangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilgub DKI 2017. Ruhut yang dulu selalu mendukung kebijakan SBY, kini tak lagi sama.

Ruhut dengan lantang menolak pencalonan Agus Harimurti dan Sylviana Murni di Pilgub DKI. Padahal Agus yang notabene putra SBY itu diusung oleh Demokrat, yang tak lain adalah partai tempat Ruhut berlabuh.

Ruhut justru mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang diusung oleh PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem. Ruhut bahkan rela mundur dari jabatan Koordinator Polhukam Partai Demokrat demi menjadi juru kampanye Ahok-Djarot.

Namun, perbedaan pendapat terjadi di parpol pendukung Ahok-Djarot soal keinginan Ruhut menjadi timses sekaligus jurkam. Ketua DPD Partai Golkar Fayakhun Andriadi menegaskan tim pemenangan hanya akan diisi dari unsur empat parpol plus relawan pendukung Ahok-Djarot.

Oleh karena itu, dia menegaskan, nama Ruhut tidak akan masuk dalam tim pemenangan. "Secara resmi anggota tim pemenangan diusulkan partai. Karena Pak Ruhut bukan partai pengusung enggak akan namanya muncul. Beliau tetap membantu, tidak perlu secara resmi di tim pemenangan," kata Fayakhun di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10).

Kendati tidak masuk dalam tim, Fayakhun menyebut Ruhut tetap bisa ambil bagian dalam pemenangan Ahok-Djarot. Namun, sifatnya Ruhut menjadi bintang tamu di acara-acara kampanye Ahok-Djarot.

"Kan bisa jadi bintang tamu. Misal tim pemenangan bikin acara kampanye kan dia bisa jadi bintang tamu. Kalau ada konten yang dianggap keliru, yang disalahkan yang ngundang," terangnya.

Sementara itu, Wasekjen PDIP Ahmad Basarah buka-bukaan soal susunan timses Ahok-Djarot yang akan didaftarkan ke KPU. Basarah menjelaskan timses akan diisi dari unsur parpol pendukung dan relawan Ahok-Djarot.

Menurutnya, dukungan Ruhut kepada Ahok-Djarot sifatnya pribadi dan bukan representasi dari Partai Demokrat. Oleh karena itu, Basarah menyebut peran dan kapasitas Ruhut di tim hanya sebagai relawan.

"Perkembangan terakhir komposisinya itu terdiri dari partai pendukung dan para relawan. Jadi dengan demikian sangat dimungkinkan dengan kapasitas Pak Ruhut sebagai relawan secara pribadi sebagai salah satu tim sukses di unsur relawan," kata Basarah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10).

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira mengatakan PDIP terbuka dan menyambut baik niat Ruhut untuk menjadi juru kampanye pasangan Ahok-Djarot.

"Welcome lah. Dari awal kan Pak Ruhut kan memang punya sikap sendiri kan. Saya kira ya untuk tim pemenangan dan dukungan, saya kira terbuka lah," ujar Andreas.

Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani memuji sikap politik Ruhut Sitompul yang mendukung pasangan Ahok-Djarot. Dia menyebut keputusan Ruhut itu adalah keputusan yang cerdas.

"Siapa pun dari partai lain yang mendukung Ahok artinya orang tersebut berpikir cerdas dan realistis," kata Irma saat dihubungi, kemarin.

Pihak-pihak yang mendukung Ahok, katanya, menunjukkan mereka mengabaikan isu SARA dan berpandangan objektif menyangkut kinerjanya untuk Jakarta. Oleh karenanya, Irma menyambut baik jika Ruhut ingin bergabung di timses Ahok-Djarot.

"Artinya mereka memang melihat Ahok bukan dari etnis dan agamanya, tetapi dari kinerja dan komitmennya membangun Jakarta ke depan lebih baik, tentu kami sangat welcome dong," terangnya.

"Boleh saja jika yang bersangkutan berkenan," sambung Irma.

PT Bestprofit

No comments:

Post a Comment