Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membuka kemungkinan prajurit TNI
ikut berpolitik dalam waktu 10 tahun ke depan. Ketua Komisi I DPR Abdul
Kharis Almasyhari tidak sepakat. Menurutnya TNI tetap harus profesional.
"Lebih
baik itu tentara jadi tentara profesional saja agar menjaga kedaulatan
negara ini menjadi lebih baik, Saya rasa tidak perlu dan tidak boleh
berpolitik praktis, harus profesional," kata Kharis saat berbincang
dengan detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (6/10/2016) malam.
Kharis
menambahkan, para prajurit TNI harus bersikap netral dalam setiap
pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Jika memang di antara
mereka ada yang mau berpolitik praktis, maka yang bersangkutan harus
mundur dari institusi TNI.
"Nanti kalau mereka berpolitik siapa
yang mengamankan negara? Kalaupun ada yang beredar ini tentara boleh
menjadi calon kepala daerah tetap harus mundur, ini sesuai semangat
reformasi," ungkapnya.
Para prajurit TNI, lanjut Kharis, juga
tidak boleh menjadi bagian dari tim pemenangan calon kepala daerah.
Sebab, dikhawatirkan pengamanan jalannya Pilkada akan terganggu jika
petugas yang harus mengamankan situasi justru mendukung salah satu
pasangan.
"Saya kira begini, kalau mendukung hanya dalam
perspektif respek ya boleh saja. Namun kalau mendukung dalam konteks
kampanye itu udah enggak benar. Kalau menurut saya tentara itu lebih
baik profesionalitas ditingkatkan, utamanya dalam menjaga kedaulatan dan
juga keamanan negara," ungkap politisi asal PKS itu.
Sebelumnya,
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membuka kemungkinan 10 tahun ke
depan bisa saja TNI tak lagi netral. Para prajurit TNI bisa saja ikut
kegiatan politik praktis jika situasinya sudah memungkinkan.
"Tapi
ya belum siap sekarang, mungkin 10 tahun lagi, atau kapan, tergantung
kondisi politik. Karena yang tentukan TNI ikut siapa undang-undang, yang
buat siapa? Pemerintah dan DPR. TNI hanya ikutin saja. Jadi sekarang
belum siap," kata Gatot usai prosesi kenaikan pangkat dilakukan di
Kantor Panglima TNI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa
(4/10/2016).
"Dikatakan harapan boleh, tapi yang jelas sekarang
saya sebagai Panglima TNI belum siap. Entah 5-10 tahun lagi, yang akan
datang," lanjutnya.
PT Bestprofit Futures
No comments:
Post a Comment