Daging kambing merupakan salah satu daging paling manja dalam
khasanah kuliner dunia. Tak hati-hati mengolahnya, siap-siap saja
mencium bau khas yang oleh orang Jawa akan disebut prengus. Perkara bau
ini sangat berpengaruh besar pada selera makan. Tak sedikit pecinta
makan menjauhi kambing bukan karena citarasanya, melainkan gara-gara bau
menyengat itu.
Alhasil mengolah daging kambing agar tidak bau saat dimakan
membutuhkan trik tersendiri. Pengusaha warung kuliner Betawi rupanya
punya strategi yang bisa kita ikut. Bagi masyarakat Betawi, mengolah
daging kambing ini diperlukan kehati-hatian agar bau khas kambung tidak
ikut mewarnai cita rasa masakan yang akan dibuat. Cara dan trik ini
digunakan oleh para pedagang Sop Kambing yang berjualan di kawasan Tanah
Abang, Jakarta Pusat.
Karim (60) merupakan salah satu penjual sop kambing paling legendaris
di kawasan itu. Dia berjualan di bawah fly over yang menghubungkan
Tanah Abang dan Karet. Menurut Karim, dia punya beberapa strategi agar
memperoleh pasokan daging berkualitas. Mutu daging akan sangat
berpengaruh pada aroma ketika dimasak.
Saban harinya daging kambing didapatkan Karim dari pejagalan dekat
rumahnya di Tanah Abang, sebelum membawanya ke kedai dirinya mengolahnya
sendiri di rumah.
Di setiap pengolahan daging kambing, Karim masih mempertahankan
cara-cara tradisional yang diturunkan dari orang tuanya dahulu. Karim
bercerita bahwa dahulu orng tuanya berjuaan Sop Kambing menggunakan
kompor bersumbu dan bahan bakar minyak tanah. Dan hingga saat ini Karim
masih setia menggunakan kompor sumbu berbahan bakar minyak tanah.
Memang, saat ini minyak tanah sebagai bahan bakar sulit didapat. Tapi
bagi Karim hal itu tidak menjadi masalah. Alasannya ternyata terkait
keamanan memasak, selain menjaga tradisi dari orang tua.
"Udah banyak denger kompor mleduk gara-gara gasnya bocor. Saya engga
mau dah,"kata Karim. Sebelum memulai usaha ini, Karim berkeliling
beberapa tempat untuk merasakan bagaimana sop kambing di tempat lain.
Dari situ, dia mempelajari seperti apa rasa sop kambing yang disukai
orang.
Selain itu, dalam olahan sop kambing yang Karim racik dan bumbui, dia
tidak memasukan jeroan ke dalam sop. Dalam sop yang ada hanya daging
dan kaki kambing sebagai bahan utama. Karim mengatakan, dirinya tidak
memasukan jeroan ke dalam bahan utama sop sebab mencuci jeroan sangat
sulit untuk menghilangkan bau khas kambing yang menyengat.
"Kalau pakai jeroan males banget nyucinya, juga ini yang bikin bau kambing susah hilang,"kata Karim.
BEST PROFIT
No comments:
Post a Comment