Langkah Uber untuk menghadirkan layanan ride-sharing berbasis kendaraan otonomos (tanpa sopir) kian serius. Setelah melakukan uji coba di kota Pittsburgh, Uber akhirnya resmi menghadirkan layanan mobil otonomos di sana.
Tahap ini merupakan langkah besar bagi Uber untuk ke depannya. Sebab, uji coba dalam kondisi nyata penting demi mendukung kesuksesan teknolog ini. Uber pun tak segan mengajak penggunanya di kota Pittsburgh untuk mulai menggunakan layanan anyar ini.
Meski mengusung konsep otonomos, bukan berarti mobil ini tak memakai jasa manusia sama sekali. Uber tetap menyertakan safety engineer di kursi depan untuk memastikan kelancaran perjalanan.
"Teknologi (otonomos, red.) ini masih terlalu awal. Maka dari itu layanan ini menyertakan safety engineer yang duduk di kursi depan sebab membutuhkan intervensi untuk berbagai kondisi, termasuk cuaca buruk," kata CEO Uber Travis Kalanick dikutip dari laman blog-nya
Karena itu, ia percaya meski kendala teknologi sudah diselesaikan, ride sharing tetap merupakan layanan yang menggabungkan manusia dan kendaraan otonomos. Hal itu disebabkan keterbatasan software mobil otonomos dan makin tingginya kebutuhan transportasi yang lebih baik, bisa diselesaikan dengan kendaraan yang dijalankan manusia.
Hanya ia tak menampik teknologi bisa menciptakan kesempatan kerja baru sekaligus menghilangkan yang sudah ada. Oleh sebab itu, meski layanan ini tak langsung memakai manusia sebagai pengendara, di sisi lain kebutuhan akan teknisi mobil otonomos akan lebih besar. Terlebih, layanan Uber ini dijalankan selama 24 jam sehari.
Uber sendiri terus bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk mewujudkan rencananya. Setelah mengakusisi Otto, Uber juga menjalin kemitraan dengan mitra pengemudi dan produsen mobil seperti Volvo.
No comments:
Post a Comment